Investor asing beli barang senilai Rp 7 triliun, rupiah menguat tipis


Jakarta, CNBC Indonesia – Rupee menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah China kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya dan investor asing membanjiri pasar keuangan dalam negeri.

Laporan dari RefinitifRupiah dibuka menguat tipis di Rp 15.600/US$ atau menguat 0,06%. Penguatan ini terjadi selama tiga hari berturut-turut sejak 18 Januari 2024.

Sedangkan indeks dolar Amerika Serikat (DXY) melemah 0,1% menjadi 103,18 pada pukul 8.46 WIB. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (19/1/2024) yang berada di 103,28.



Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) kembali mempertahankan suku bunga stabil pada level bulan Januari hari ini seiring bank sentral melanjutkan upayanya untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Suku bunga utama satu tahun (LPR), fasilitas kredit jangka menengah yang digunakan untuk memberikan pinjaman kepada dunia usaha dan rumah tangga, tetap tidak berubah pada rekor terendah sebesar 3,45% selama lima bulan berturut-turut.

Begitu pula dengan LPR lima tahun yang menjadi patokan KPR, bertahan di level 4,2% selama tujuh bulan berturut-turut.

Dalam jangka pendek, hal ini dinilai cukup baik, apalagi pemerintah China saat ini sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi senilai 1 juta yuan atau lebih dari Rp 2,1 triliun yang diharapkan dapat menggairahkan perekonomian Dragon.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan jumlah uang beredar M2 Indonesia bulan Desember 2023 pagi ini.

Diketahui, posisi M2 pada periode November 2023 tercatat sebesar Rp8.573,6 triliun atau meningkat 3,3% secara tahunan (year-on-year). Perkembangan M2 pada bulan November 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran pinjaman dan tagihan bersih terhadap pemerintah pusat.

Sebagai acuan, M2 adalah uang beredar dalam arti luas (M2) termasuk M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter milik swasta dalam negeri dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Sentimen positif juga hadir karena minat investor asing masuk ke pasar keuangan domestik.

Berdasarkan data transaksi 15-18 Januari 2024, investor asing di pasar keuangan domestik mencatatkan beli bersih Rp7,66 triliun, terdiri dari beli bersih di pasar SBN Rp5,52 triliun, beli bersih Rp0,65 triliun di pasar SBN. saham dan pembelian bersih Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI) senilai Rp 1,50 triliun.

Hal ini bisa menjadi angin segar dan membuat rupee terapresiasi setidaknya dalam waktu dekat.

RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Rupiah dipengaruhi oleh Fed, dolar mencapai Rp 15.500

(putaran/putaran)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *