FinTechnesia.com | PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) hari ini mengumumkan peluncuran reksa dana Manulife Stock Sharia ESG Global Transition US Dollar (MAGET) Kelas A2 untuk nasabah Bank HSBC Indonesia.
Reksadana saham di lepas pantai (luar negeri) dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Pengelolaannya sesuai prinsip syariah dan menggunakan parameter lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG).
Keunikan reksa dana MAGET adalah fokus investasi utamanya. Secara khusus, ini merupakan transisi global, yang didorong oleh tujuan mitigasi dampak negatif perubahan iklim dan pemanasan global terhadap Bumi.
Lanny Hendra, Direktur Kekayaan dan perbankan pribadi HSBC Indonesia menyatakan berupaya menyediakan produk dan layanan manajemen properti komprehensif dan beragam untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia.
“Dengan demikian, kami menjadi mitra distribusi pertama reksa dana Manulife Stock Syariah ESG Global Transition US Dollar Kelas A2 melalui cabang-cabang kami, Bank internet HSBC Indonesia dan aplikasinya perbankan seluler HSBC,” kata Lanny, Selasa (16 Januari).
Afifa, CEO dan Presiden Direktur MAMI, menjelaskan bahwa masyarakat dunia berupaya keras untuk mengembalikan bumi menjadi tempat yang bersih, sehat, dan layak huni untuk generasi mendatang.
Jadi ada empat tema yang sangat penting dan harus segera dilaksanakan untuk menjawab tantangan lingkungan hidup saat ini. Hal ini terutama menyangkut penggunaan energi baru terbarukan, penggunaan material baru yang ramah lingkungan, ketersediaan dan keberlanjutan sumber daya yang diperlukan manusia serta pencapaian efisiensi dalam berbagai aspek aktivitas manusia.
Baca juga: Manulife Asset Management Indonesia Sebut Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap Menarik, Ini Alasannya
“Keberhasilan penerapan keempat tema ini memerlukan dukungan dan investasi yang sangat besar. “Kehadiran empat tema ini mewakili peluang investasi yang signifikan dan akan ditangkap oleh reksa dana MAGET,” jelas Afifa.
Reksa dana MAGET berinvestasi di berbagai perusahaan global di berbagai sektor yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Khususnya dengan mengurangi jejak karbon perusahaan.
“Perusahaan-perusahaan ini juga berkomitmen membantu pihak lain, baik pemerintah, dunia usaha dan korporasi, rumah tangga maupun individu, untuk juga berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” lanjut Afifa.
Ada empat tema utama investasi yang mendasari penciptaan portofolio reksa dana ini. Yakni energi rendah karbon, material pendukung transisi, ketersediaan sumber daya serta efisiensi dan elektrifikasi.
Misalnya, reksa dana MAGET berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di sektor energi baru dan terbarukan dengan jejak karbon minimal. Seperti pembangkit listrik tenaga air, angin, dan surya.
MAGET juga berinvestasi pada materi pendukung transisi. Seperti nikel, tembaga dan litium. Juga, berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, bioteknologi, keamanan pangan, pengelolaan air, pengadaan listrik, transportasi ramah lingkungan, penyimpanan energi, otomatisasi dan efisiensi, dll.
Kisaran yang sangat luas dan baru bagi investor Indonesia ini dapat menjadi peluang diversifikasi yang sangat menarik untuk dimanfaatkan.
Dengan berinvestasi di MAGET, investor akan mendapatkan keuntungan berupa diversifikasi geografis dan diversifikasi ke sektor-sektor baru yang belum banyak dimanfaatkan oleh investor Indonesia. Diversifikasi ini berguna dalam mengurangi risiko investasi, meningkatkan potensi keuntungan dan tentunya membantu mengatasi tantangan lingkungan saat ini dan masa depan. (kai)
Quoted From Many Source